Jumat, 03 Juli 2015

GEKIKARA "OKOTTERU?"


Secara harfiah Gekikara berarti pedas tapi menjadi topik saya kali ini adalah Gekikara karakter utama dorama Jepang Majisuka Gakuen 1 dan 2.






Gekikara (ゲキカラ Gekikara?, diperankan oleh Rena Matsui (松井 玲奈) adalah penyanyi dan aktris Jepang anggota grup idola SKE48 Tim E dan Nogisaka46. Menurut saya kehadiran Rena Matsui dalam drama Majisuka Jogakuen dan tampil sebagai sosok Gekikara cukup membuat saya kaget dan tercengang. Rena Matsui bisa memerankan karakter Gekikara dengan sempurna dan apik. Rena bisa menghilangkan kesan manis dan kalem dalam dirinya. Saya tidak pernah menyangka Rena bisa sukses memerankan karakter Gekikara yang terkesan gila dan sadis.

Rena Matsui sendiri bukan member menarik bagi saya meskipun dia menduduki dua idol grup sekaligus, bahkan ketenarannyapun masih kalah dibanding Jurina Matsui—rekan satu grupnya-- SKE48. Tapi ketika saya menonton dorama MAJISUKA JOGAKUEN, karakter yang paling saya sukai adalah Gekikara.
Kabarnya Rena Matsui sudah mengumumkan kelulusannya dan Matsui Rena graduate dari SKE48  bulan Agustus depan. Hal ini ia sampaikan di acara AKB48 All Night Nippon, Rabu 10 jui lalu.
Karakter Gekikara sendiri merupakan murid yankee di dorama Majisuka Jogakuen yang nyaris gila dan dia adalah salah satu dari empat ratu langit Rappapa— geng yang paling berkuasa di MajiJo school.

Gekikara memakai seragam Majisuka Gakuen dengan rok pendek dengan bagian kanan lebih panjang dari sebelah kiri. Dia juga memakai jaket hijau tua, dengan desain naga perak di bagian belakang. Sepatunya yang setinggi lutut dengan warna hitam berenda, dengan stoking hitam yang panjang diatas lutut. Gekikara memakai beberapa aksesoris, termasuk dua sabuk kulit perak dikenakan rendah pada pinggulnya, sebuah gelang hitam, dan beberapa anting-anting. Rambutnya panjang dan hitam, disbelah kiri dikepang. Ada dua bekas luka di atas  matak kiri Gekikara dari sebuah pertarungan sebelumnya.

Dari gaya berbusana gekikara yang paling saya suka adalah rok yang dipakainya, dengan panjang rok yang tidak sama dan terkesan mirip kostum pertunjukan dari pada pakaian sekolah ini membuat aksen brutal dan berantakan gekikara makin menonjol.

Gekikara senang berkelahi dan membantai musuhnya tanpa ampun. Gekikara sering mengatakan "Apakah kau marah?" (“Okotteru?”) ketika menghadapi musuhnya, dan dia selalu menggigiti kukunya, menggertakkan tulang lehernya dengan cara memutar kepalanya. Dia liar dan gila saat menghadapi musuhnya, menyiksa semua orang yang ada di hadapanya. Dia juga memiliki kebiasaan memotong payung dan mematahkan pensil pensil. Gekikara dikhawatirkan oleh murid yankee dari sekolah yabakune orang karena kekuatan brutal dan kekerasan. Dia bahkan hampir membunuh seorang mahasiswa Yabakune dengan piano. Dia juga memiliki tawa yang aneh dan mengerikan. tapi tawanya ini yang membuatnya semakin menarik.
Karakter Gekikara muncul di episode 8 pada Majisuka Jogakuen 1, karakter ini muncul setelah Shibuya dan Black (empat ratu langit yang lain) dikalahkan oleh Maeda, Gekikara turun tangan. Pada awal kemunculannya, Gekikara membantai para murid yankee yang sudah berdamai dengan Maeda dan mengalahkan Black, yaitu Kabuki Sister, Gakuran, dan Team Hormon.

Kedatangan Gekikara diawali dengan kegemparan yang terjadi karena darah yang berceceran dimana-mana. Saat Maeda dan Daruma menemukan Kabuki sister tergantung dipagar kawat besi dengan darah mengalir dan berceceran disekitar mereka Maeda hanya diam dan tenang seperti biasa.
Dengan keadaan tidak berdaya Kabuki Sister berusaha memberi tahu Maeda untuk segera pergi dan keadaan sedang dalam bahaya. Tiba-tiba suara decitan benda logam beradu memekakkan telinga dan menggetarkan hati itu mengalun seperti akan muncul sosok hantu dalamm film horor.

Gekikara muncul dengan membewa payung yang telah koyak dan berlumuran darah, suara tawanya yang mengiris hati mengalun diikuti dengan kalimat “Ne, Okotteru?” dan kemudian meinggalkan Maeda yang hanya diam.

 Walapun Maeda bertarung melawan Gekikara dengan susah payah, akhirnya Gekikara mengakui Maeda sebagai "Malaikat Kematian".
Dalam Majisuka Gakuen 2 diceritakan bahwa Gekikara tidak berhasil lulus sekolah. Ia berjanji kepada mendiang Yūko untuk berhenti berkelahi dan bersikap lebih manis, sehingga ia mendapat 
julukan Amakuchi (甘口 Amakuchi?) dengan kalung bertulis “POP”.
Bila keadaan di sekitarnya gaduh karena perkelahian, maka ia harus berkelahi namun dengan sedikit
lebih lembut–dalam kondisi demikian ia disebut Chūkara (中辛?).
Jika ia mengerahkan seluruh kekuatannya, ia akan menggila dan membantai musuhnya tanpa ampun–dalam kondisi ini ia kembali menjadi seorang Gekikara dengan menggati kalungnya kembali pada liontin bertulis “ROCK”.

Meskipun terkesan gila dan brutal serta membantai lawan tanpa ampun, dalam penampilannya di MajiJo 1 dan 2 Gekikara tidak akan mulai perkelahian tanpa ada sahabatnya yang tersakiti.
Seperti pada dorama Jepang pada umumnya yang sangat menjunjung tinggi persahabatan dan kesetia kawanan. Pada MajiJo musim 1, Gekikara membantai semua sekutu Maeda karena mereka menyerang Black secara keroyokan, yang mengakibatkan kekalahan Black.

Pada MajiJo musim 2, Gekikara hampir membunuh anak buah yabakune dengan piano karena Yabakune yang menyerang Gakuran secara keroyokan.
Ini yang paling membuat saya mencintai dorama ini, penuh dengan pengorbanan dan kesetia kawanan.

Karena dianggap sebagai ancaman bagi sekolah Yabakune, Miso (dari Yabakune) menusuknya tanpa sepengetahuan Shibuya. Gekikara dirawat di rumah sakit untuk beberapa waktu dan melewatkan beberapa peristiwa yang terjadi antara Perguruan Majisuka dengan Yabakune.

Saat dirumah sakit empat ratu langit saat masa kepemimpinan Yuko menjenguknya.(berasa reuni).
Gekikara muncul kembali dalam perkelahian besar antara Majisuka dengan Yabakune dengan selang infus masih menempel ditangannya, dengan tawa khasnya Gekikara membantai murid yabakune.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar