Secara harfiah Gekikara
berarti pedas tapi menjadi topik saya kali ini adalah Gekikara karakter utama
dorama Jepang Majisuka Gakuen 1 dan 2.
Gekikara (ゲキカラ Gekikara?,
diperankan oleh Rena Matsui (松井 玲奈) adalah
penyanyi dan aktris Jepang anggota grup idola SKE48 Tim E dan Nogisaka46. Menurut
saya kehadiran Rena Matsui dalam drama Majisuka Jogakuen dan tampil sebagai sosok Gekikara
cukup membuat saya kaget dan tercengang. Rena Matsui bisa memerankan karakter
Gekikara dengan sempurna dan apik. Rena bisa menghilangkan kesan manis dan
kalem dalam dirinya. Saya tidak pernah menyangka Rena bisa sukses memerankan
karakter Gekikara yang terkesan gila dan sadis.
Rena Matsui sendiri
bukan member menarik bagi saya meskipun dia menduduki dua idol grup sekaligus,
bahkan ketenarannyapun masih kalah dibanding Jurina Matsui—rekan satu grupnya-- SKE48. Tapi ketika
saya menonton dorama MAJISUKA JOGAKUEN, karakter yang paling saya sukai adalah Gekikara.
Kabarnya Rena Matsui sudah
mengumumkan kelulusannya dan Matsui
Rena graduate dari SKE48 bulan Agustus depan. Hal ini ia sampaikan
di acara AKB48 All Night Nippon, Rabu 10 jui lalu.
Karakter Gekikara sendiri
merupakan murid yankee di dorama Majisuka Jogakuen yang nyaris gila dan dia
adalah salah satu dari empat ratu langit Rappapa— geng yang paling berkuasa di
MajiJo school.
Gekikara memakai
seragam Majisuka Gakuen dengan rok pendek dengan bagian kanan lebih panjang
dari sebelah kiri. Dia juga memakai jaket hijau tua, dengan desain naga perak di
bagian belakang. Sepatunya yang setinggi lutut dengan warna hitam berenda,
dengan stoking hitam yang panjang diatas lutut. Gekikara memakai beberapa
aksesoris, termasuk dua sabuk kulit perak dikenakan rendah pada pinggulnya,
sebuah gelang hitam, dan beberapa anting-anting. Rambutnya panjang dan hitam,
disbelah kiri dikepang. Ada dua bekas luka di atas matak kiri Gekikara
dari sebuah pertarungan sebelumnya.
Dari gaya berbusana
gekikara yang paling saya suka adalah rok yang dipakainya, dengan panjang rok
yang tidak sama dan terkesan mirip kostum pertunjukan dari pada pakaian sekolah ini
membuat aksen brutal dan berantakan gekikara makin menonjol.
Gekikara senang berkelahi dan membantai musuhnya tanpa
ampun. Gekikara sering mengatakan "Apakah kau marah?" (“Okotteru?”)
ketika menghadapi musuhnya, dan dia selalu menggigiti kukunya, menggertakkan
tulang lehernya dengan cara memutar kepalanya. Dia liar dan gila saat
menghadapi musuhnya, menyiksa semua orang yang ada di hadapanya. Dia juga
memiliki kebiasaan memotong payung dan mematahkan pensil pensil. Gekikara
dikhawatirkan oleh murid yankee dari sekolah yabakune orang karena kekuatan
brutal dan kekerasan. Dia bahkan hampir membunuh seorang mahasiswa Yabakune
dengan piano. Dia juga memiliki tawa yang aneh dan mengerikan. tapi tawanya ini yang membuatnya semakin menarik.
Karakter Gekikara muncul di episode 8 pada Majisuka
Jogakuen 1, karakter ini muncul setelah Shibuya dan Black (empat ratu langit
yang lain) dikalahkan oleh Maeda, Gekikara turun tangan. Pada awal kemunculannya,
Gekikara membantai para murid yankee yang sudah berdamai dengan Maeda
dan mengalahkan Black, yaitu Kabuki Sister, Gakuran, dan Team Hormon.
Kedatangan Gekikara diawali dengan kegemparan yang
terjadi karena darah yang berceceran dimana-mana. Saat Maeda dan Daruma menemukan
Kabuki sister tergantung dipagar kawat besi dengan darah mengalir dan
berceceran disekitar mereka Maeda hanya diam dan tenang seperti biasa.
Dengan keadaan tidak berdaya Kabuki Sister berusaha
memberi tahu Maeda untuk segera pergi dan keadaan sedang dalam bahaya. Tiba-tiba
suara decitan benda logam beradu memekakkan telinga dan menggetarkan hati itu
mengalun seperti akan muncul sosok hantu dalamm film horor.
Gekikara muncul dengan membewa payung yang telah koyak
dan berlumuran darah, suara tawanya yang mengiris hati mengalun diikuti dengan
kalimat “Ne, Okotteru?” dan kemudian meinggalkan Maeda yang hanya diam.
Walapun Maeda
bertarung melawan Gekikara dengan susah payah, akhirnya Gekikara mengakui Maeda
sebagai "Malaikat Kematian".
Dalam Majisuka Gakuen 2 diceritakan bahwa Gekikara
tidak berhasil lulus sekolah. Ia berjanji kepada mendiang Yūko untuk berhenti
berkelahi dan bersikap lebih manis, sehingga ia mendapat
Bila keadaan di sekitarnya gaduh karena perkelahian,
maka ia harus berkelahi namun dengan sedikit
Jika ia mengerahkan seluruh kekuatannya, ia akan
menggila dan membantai musuhnya tanpa ampun–dalam kondisi ini ia kembali
menjadi seorang Gekikara dengan menggati kalungnya kembali pada liontin
bertulis “ROCK”.
Meskipun terkesan gila dan brutal serta membantai
lawan tanpa ampun, dalam penampilannya di MajiJo 1 dan 2 Gekikara tidak akan
mulai perkelahian tanpa ada sahabatnya yang tersakiti.
Seperti pada dorama Jepang pada umumnya yang sangat
menjunjung tinggi persahabatan dan kesetia kawanan. Pada MajiJo musim 1,
Gekikara membantai semua sekutu Maeda karena mereka menyerang Black secara
keroyokan, yang mengakibatkan kekalahan Black.
Pada MajiJo musim 2, Gekikara hampir membunuh anak
buah yabakune dengan piano karena Yabakune yang menyerang Gakuran secara
keroyokan.
Ini yang paling membuat saya mencintai dorama ini,
penuh dengan pengorbanan dan kesetia kawanan.
Karena dianggap sebagai ancaman bagi sekolah Yabakune,
Miso (dari Yabakune) menusuknya tanpa sepengetahuan Shibuya. Gekikara dirawat
di rumah sakit untuk beberapa waktu dan melewatkan beberapa peristiwa yang
terjadi antara Perguruan Majisuka dengan Yabakune.
Saat dirumah sakit empat ratu langit saat masa
kepemimpinan Yuko menjenguknya.(berasa reuni).
Gekikara muncul kembali dalam perkelahian besar antara
Majisuka dengan Yabakune dengan selang infus masih menempel ditangannya, dengan
tawa khasnya Gekikara membantai murid yabakune.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar